Senin, 04 Februari 2013

APAKAH SAMPAI PADAMU BERITA TENTANG MAHANAZI?

APAKAH SAMPAI PADAMU BERITA TENTANG MAHANAZI?
(Helvy Tiana Rosa)

Kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina?
Apakah sampai padamu berita
tentang  rumah-rumah yang dihancurkan
tanah-tanah meratap berpindah tuan,
bahkan manusia yg dibuldozer?

Apakah sampai padamu berita
tentang air mata yang tumpah
dan menjelma minuman seharihari
tentang jadwal makan yang hanya sehari sekali
atau listrik yang menyala cuma empat jam sehari?

Apakah sampai padamu
berita tentang kanak-kanak yang tak lagi berbapak
tentang ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara?
Para balita yang menggenggam batu
dengan dua tangan mungil mereka
menghadang tentara zionis Israel
lalu tangan kaki mereka disayat dan dibuntungi

Apakah sampai padamu berita tentang masjidil Aqsha
di halamannya menggenang darah
dan tubuhtubuh yang terbongkar
Peluru yang berhamburan di udara
menyanyikan lagu kematian menyayat nadi
kekejaman yang melebihi fiksi
dan semua film yang pernah kau tonton
di bioskop dan televisi
Kebiadaban yang mahanazi

Tapi orangorang di negeriku masih saja mengernyitkan kening:
“Palestina? Untuk apa memikirkan Palestina?
Persoalan di negeri sendiri menjulang!”
Mereka bersungutsungut tak suka
Membatu, tak jarang terpengaruh
menuduh pejuang kemerdekaan Palestina
yang membela tanah air mereka sendiri
sebagai teroris!

Duhai, maka kukatakan pada mereka:
Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini
Atas nama kemanusiaan: menyala-lah!
Kita tak bisa hanya diam
menyaksi pagelaran mahanazi
sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna
dan bercanda di ruang keluarga
kita tak bisa sekadar
menampung pembantaianpembantaian itu dalam batin
atau purapura tak peduli
Seorang teman Turki berkata:
mereka yang membatasi ruang kemanusiaan
dengan batasbatas negara
sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan

Hai Amr Moussa tanyakan pada Liga Arab
belum tibakah masanya bagi kalian
bersatu, membuka hati, berani
berhenti mengamini nafsu Amerika
yang seharusnya kita taruh di bawah sepatu?

Hai Ban Ki Moon,
apakah Perserikatan Bangsa Bangsa itu nyata?
Sebab tak pernah kami dengar
PBB mengutuk dan memberi sanksi
pada mahanazi teroris zionis Israel
yang pongah melucuti kemanusiaan dan keberadaban
dari wajah dan hati dunia
Apakah kalian, apakah kita tak malu
Pada para syuhada flotilla, Rachel Corrie, Yoyoh Yusroh
dan George Galloway?

Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu:
menyebarkan tragedi keji ini pada hatihati yang bersih,
memberi meski sedikit apa yang kita punya
dan mendoakan Palestina

Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?
Tentang Palestina yang bersemayam kokoh
di hati mereka yang diberi kurnia?

Seperti cinta yang tak bisa kau hapus
dari penglihatan dan ingatan,
airmata, darah, dan denyut nadi manusia

Sumber :http://www.islamedia.web.id/2011/07/htr-apakah-sampai-padamu-berita-tentang.html

Sabtu, 02 Februari 2013

Cuma Koruptor yang Takut PKS Menang.

Islamedia -Di saat Menteri PKS menyatakan perang terhadap pembalakan liar, muncul kasus Soeripto…

Di saat Politisi PKS menyatakan perang terhadap Century, muncul kasus Misbakhun…
Di saat Menteri PKS menyatakan perang terhadap Pornografi, muncul kasus Arifinto…
Di saat Menteri PKS menyatakan perang tehadap produk impor, muncul kasus LHI…


Hanya kebetulankah?

Demikianlah petikan kalimat-kalimat pembelaan oleh para kader PKS yang sejak kemarin berseliweran di berbagai jejaring sosial, forum dan blog. PKS yang dikenal sebagai partai dengan kader intelek dan melek IT langsung bereaksi keras begitu Presiden mereka, Luthfi Hassan Ishaq dijemput KPK. Rata-rata para kader PKS relatif tak termakan berita media, sebab dalam kaderisasinya mereka mengenal yang namanya ats-tsiqah (kepercayaan) kepada qiyadah (pimpinan).


Selama ini, jika ada berita buruk tentang PKS dan kadernya, maka seluruh kader PKS diperintahkan untuk melakukan tabayyun (cek dan ricek).


Dalilnyapun ada di dalam kitab suci Al-Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan menyesal atas perbuatanmu itu.”


Jadi, apakah para awak media mereka yang menulis berita tentang LHI mereka sebut sebagai orang fasiq? Bisa jadi ya karena pengertian fasiq adalah keluar dari aturan syariat. Apalagi para kader PKS sungguh-sungguh meyakini  bahwa heboh kasus LHI yang langsung menjadi headline nyaris di seluruh koran nasional, topik utama di berbagai stasiun televisi sampai menjadi trending topic di twitter ini merupakan semacam konspirasi.


Istilah konspirasi ini pertama kali disampaikan anggota DPR F-PPP, Ahmad Yani. “Ini saling sandera, uji-menguji KPK, jangan dijadikan instruksi politik. Kalau ini betul konspirasi betapa tidak bermoralnya bangsa ini,” ujar Sekretaris Majelis Pakar DPP Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Yani di kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2013).


Keyakinan kader PKS semakin kuat karena seperti quote di awal tulisan ini yang memang menunjukkan ada semacam kejanggalan setiap kader PKS “ditangkap”. Mereka menyebutnya sebagai kriminalisasi.


Konon lagi, Jimly Ash-Shiddiqie, mantan ketua Mahkamah Konstitusi juga berpikiran bahwa penetapan LHI sebagai tersangka ini janggal karena terlalu cepat. “Ganjil KPK menetapkan Luthfi Hasan Ishaq sebagai tersangka sangat cepat. Cuma beberapa menit setelah penangkapan,” kata pakar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie, di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1).


Jimly mengatakan cepatnya penetapan status tersangka Luthfi memunculkan kesan PKS sudah lama menjadi target incaran KPK. Padahal, banyak tokoh politik dari partai lain yang sudah sering disebut-sebut terlibat kasus korupsi, namun hingga kini belum ditetapkan sebagai tersangka. Ia mencontohkan kasus korupsi Hambalang dan Proyek Wisma Atlet.


Meskipun dalam persidangan nama Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sering disebut saksi maupun tersangka, nyatanya sampai sekarang KPK belum juga melakukan tindakan hukum signifikan kepada Anas.


Tak hanya Anas, KPK juga dinilai Jimly tidak tegas terhadap politisi Golkar yang juga Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso. Padahal, dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum kepada dua tersangka kasus korupsi proyek Alquran dan pembangunan laboratorium madrasah, Zulkarnaen Djabbar dan Dendy Presetya, Priyo disebut menikmati fee satu persen dari total proyek.


Selain Jimly, Pengamat politik Yon Mahmudi mengaku heran dengan aksi KPK kali ini.“Tak ada angin tak ada hujan kok tiba-tiba petinggi PKS ditetapkan sebagai tersangka, hanya karena pengakuan sepihak yang tertangkap tangan,” katanya. Ia juga mempertanyakan apakah KPK tidak perlu konfirmasi atau konfrontasi untuk membuktikan kesaksian valid atau palsu. ”Apakah LHI sudah dipantau sejak lama, mungkin disadap komunikasinya dan diselidiki gerak-geriknya selama ini terkait kasus impor daging?,” kata dosen FIB UI yang disertasinya membahas PKS itu.


Muhammad Assegaf, kuasa hukum LHI, menyesalkan penjemputan yang dilakukan KPK di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2013) malam. Menurut Assegaf, penjemputan tersebut tidak menghargai Luthfi sebagai anggota Komisi I DPR yang juga Presiden PKS.


“Dipanggil saja, dia akan datang. Itu lebih sopan, lebih menghargai harga diri ketua. Tapi ini tidak,” ujar Assegaf di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2013). Assegaf mengatakan, Luthfi tidak berada di lokasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, Selasa (29/1/2013) malam di Hotel Le Meridien dan kawasan Cawang, Jakarta Timur. Luthfi juga tidak berada pada posisi akan menerima uang tersebut.


Menurut Assegaf, KPK seharusnya memanggil Luthfi untuk menjalani pemeriksaan. Namun, yang dilakukan KPK adalah langsung menjemput atau menangkap Luthfi di DPP PKS.


Ia pun membandingkannya dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. ”Kenapa dilakukan seperti orang tertangkap tangan? Kenapa KPK tidak bisa menggunakan cara-cara yang lebih terhormat? Kenapa terhadap mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Andi Mallarangeng) sudah tersangka di awal tapi tidak langsung ditangkap?,” ujarnya.


Seorang pengurus DPW PKS Sumatera Utara ikut menjelaskan analisa pribadinya yang disebar melalui jejaring sosial, “Terkait dengan isu KPK nampaknya konstruksinya agak kacau balau. Yang bikin skenario kurang profesional.


Pertama, Ketika berita penangkapan muncul isunya ikut ditangkap supir Mentan. Ternyata dibantah. Kedua, yang mau disuap adalah anggota komisi IV DPR dari PKS. Sekarang jadi LHI yang jelas-jelas Komisi I. Ketiga, jika kaitannya dengan daging impor, dan tudingannya diarahkan LHI bisa atur Mentan yang notabene kader PKS, jelas salah alamat.


Psalnya Mentan tak lagi mengatur impor daging. Impor daging quotanya yang mengatur Deperindag. Apakah LHI bisa atur Menperindag yang notabene orang SBY. Keempat, disebutkan upaya penyuapan. Yang bersangkutan tidak menerima uang tersebut. Hanya disebutkan uang itu untuk LHI. Apakah adil orang yang berupaya mau disuap dijadikan tersangka? Padahal dia bisa jadi tdk tahu ada upaya itu. Dan apalagi tidak menerima uang tersebut. Wallahualam bishowab. Semoga Allah melindungi kita semua dari makar ini. Aamiin”


Kini, para kader PKS semakin yakin bahwa ini hanyalah kasus pesanan untuk membantai lawan politik jelang Pemilu 2014. Ayi Muzayni, protokoler Presiden PKS Selama ini ana saja tidak pernah mengenal AF (Ahmad Fathan) yang dituduhkan sebagai orang dekat LHI yang tertangkap bawa 1M, bersama wanita ABG itu (naudzubillah) , padahal hampir setiap menit saya mendampingi LHI,” ujarnya.


Mengenai AF ini, dalam rekaman yang diperoleh situs Islamedia, KPK sendiri menyebut AF dengan 2 istilah, yakni “dari swasta”, dan “yaa, mungkin rekan”. Keterangan tersebut dinyatakan Johan Budi selaku Juru Bicara KPK, dalam konferensi persnya pada Rabu malam Kamis lalu di Gedung KPK Jl HR Rasuna Said Jakarta. Entah dari mana datangnya keterangan bahwa AF ialah kader PKS, Sespri, Aspri, maupun staf LHI.


“Yang perlu kami tegaskan di sini adalah AF itu bukan kader ataupun anggota PKS,” kata Hidayat Nur Wahid usai menghadiri pertemuan dengan Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Amminudin, di Bandung Utara, Jawa Barat, Kamis, seperti diberitakan Antara.


Apalagi terungkap banyaknya pemberitaan lebay berisi fitnah di sejumlah media. 

Seperti portal berita sekelas Liputan6.com sampai-sampai melakukan kesalahan fatal dalam penyampaian berita lewat jurnalisnya yang bernama Ferry Noviandi. Di sana dalam paragraf kedua ada tertulis, “Luthfi Hasan ditangkap tangan oleh KPK, Rabu (30/1/2013) malam. Dari penangkapan tersebut, KPK mendapatkan uang Rp1 miliar sebagai uang suap kepada Luthfi. Selain itu, setelah menerima uang suap, Luthfi berada dalam satu kamar hotel bersama wanita bernama Maharani.” Ini jelas keliru karena LHI tidak tertangkap tangan bahkan ia dijemput hanya karena pengakuan AF bahwa ia berencana memberikannya kepada Luthfi.



Lain lagi dengan situs tempo.co. Dalam setiap beritanya, ada istilah Suap Daging PKS. Padahal ini merupakan kasus LHI, bukan kasus institusi. Tapi Tempo berusaha menggiring opini publik bahwa jika ini adalah pekerjaannya PKS sebagai sebuah organisasi. Sungguh tendensius sekali.


Berita lebih aneh muncul di Rakyat Merdeka Online. Dalam salah satu beritanya diwww.rmol.co/read/2013/01/31/96452/PKS-harus-Bubar-Minimal-Minta-Maaf-kepada-Umat-Islam, Direktur Eksekutif Indonesian Constitutional Watch (Icon) Razman Arif Nasution meminta PKS dibubarkan karena adanya penetapan LHI sebagai tersangka. Kata kader PKS, ini baru jadi tersangka saja sudah diminta bubar, partai-partai lain semacam Golkar, Demokrat dan PDIP yang kadernya sudah ramai memenuhi hotel prodeo kok tidak diminta bubar?


Ilustrasi Konspirasi Penyesatan Opini Publik di Media
Jadi wajarlah kemudian kalau PKS semakin meyakini bahwa semua peristiwa ini memang makar yang diciptakan lawan politik. Justru hanya para koruptorlah yang benci PKS dan takut PKS menang. Tak ingatkah kita pada kasus Misbakhun yang akhirnya diputus MA tidak bersalah?


Begitupun, umumnya kader PKS menyikapi semua ini dengan sangat positif. Ini terlihat dari berbagai postingan kader-kadernya dari level pembesar hingga akar rumput di jejaring sosial. Sampai-sampai ada yang bilang syukur karena dengan kasus ini PKS mendapat iklan gratis selama sekian hari dibahas di media massa. Bahkan Luthfi Hassan Ishaq semakin mudah dikenal dengan singkatan LHI. Padahal Abu Rizal Bakrie harus menciptakan dan memasang ribuan iklan untuk mengenalkan dirinya sebagai ARB.
Sementara dalam grup facebook Indonesia Harapan Itu Masih Ada (IHIMA) yang dikelola kader PKS, muncul pula dukungan terhadap KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Namun dukungan itu disertai peringatan agar KPK bersikap objektif jangan sampai melakukan penghancuran terhadap ikon anti korupsi.
pkspiyungan 
Sumber: http://www.islamedia.web.id/2013/02/cuma-koruptor-yang-takut-pks-menang.html

Bu, Aku Mencintai Ikhwan Itu

Islamedia - Seorang muslimah, malu-malu bertanya, “Ibu… sekian lama saya memendam rasa, pada seorang ikhwah yang sudah lama saya kenal. Saya sudah mencoba menepisnya dengan berbagai cara, tapi sejauh ini tak bisa. Jika… kemudian saya ingin tahu, apakah dia juga memiliki keiginan yang sama seperti saya, apakah saya salah, Bu?”
“Dimana letak salahnya, dek? Karena cinta adalah anugerah-Nya pada manusia. Bahkan Khadijah pun menyatakan keinginananya lebih dulu pada Muhammad, tentu dengan perantara yang bijaksana.”

“Jadi, ini boleh, Bu?”
“Boleh saja. Yang perlu dijaga adalah caranya, agar berjalan dengan tetap menjaga iffah dan izzah seorang muslimah”
“Emm, saya boleh minta bantuan Ibu, untuk hal ini?”
“Tentu saja, dek. Asalkan, kamu sudah tahu dan siap dengan resikonya.”
“Resiko apa, Bu?”
“Maaf. Resiko jika bertepuk sebelah tangan, tentunya”
“Iya, Ibu. Itu sudah saya pikirkan. Doakan saya, Bu”
“Tentu, dek. Saya selalu mendoakanmu. Kita berdoa, semoga ikhtiar ini berujung indah untukmu, ya dek”
Maka ketahuilah adekku muslimah tangguh, cara yang kau tempuh ini insya Allah sangat ksatria, lebih ksatria dari seorang laki-laki yang berkemampuan untuk menggenapkan separuh diennya tapi selalu diliputi keraguan di hatinya. Andai pun ditolak, tak ada yang berkurang dari iffah-mu dan izzah-mu sebagai muslimah, karena bagaimana pun, kau telah mencoba menyelamatkan hatimu, dan tentunya juga agamamu.[Fimadani]
Mukti Amini 
Sumber: http://www.islamedia.web.id/2013/01/bu-aku-mencintai-ikhwan-itu.html

Pidato Lengkap Perdana Presiden PKS Anis Matta

Islamedia - Bismillahirrahmanirrahim
Saya pertama kali mengucapkan penghargaan sedalam-dalamnya kepada Ketua Majelis Syuro yang mengambil keputusan sangat kilat dan cepat merespon usulan dan permohonan pengunduran diri Presiden Luthfi Hasan Ishaaq.

Saya juga ingin mengucapkan penghargaan pada saudaraku, Luthfi Hasan Ishaaq. Jika ia menonton acara ini, saya ingin mengatakan padanya, saya mencintainya. Seluruh pengurus, pemimpin, dan kader PKS mencintai beliau. Kita percaya pada integritas beliau. Kita sepenuhnya tsiqoh. Tapi yang dihadapi oleh PKS hri ini adalah sebuah konspirasi besar yang bertujuan menghancurkan partai ini.

Dan menurut saya, peristiwa besar ini akan menjadi hentakan sejarah yang akan membangunkan macan tidur PKS. Saya yakin Allah SWT mengirimkan isyarat besar bahwa ini adalah momentum pembenahan diri dan kebangkitan PKS.

Rekan-rekan sekalian, tentu saja ini tugas besar yang harus saya emban bersama seluruh pengurus PKS. Saya tahu ini bukan hari-hari yang mudah yang akan kita lalui. Tapi kita pasti bisa melaluinya, Insya Allah.

Kita pasti bisa melalui hari-hari sulit ini. Asalkan kita mengetahui tiga syarat utama untuk melaluinya. Yang pertama adalah memohon eprtolongan pada Allah SWT. Allahumma iyya kana'budu wa iya kanasta'in.

Syarat kedua adalah kebersamaan kita semuanya. Ukhuwah, persaudaraan, soliditas, itu yang harus kita jaga. Karena Allah SWT mengatakan Dialah Allah yang menguatkanmu dengan pertolongan-Nya dan orang-orang yang beriman. Kita pasti bisa melalui ini dengan bergandengan tangan. Kalau kita saling bersatu, kalau kita menyatikan diri atas nama cinta pada Allah SWT dan cinta pada negeri kita, Indonesia.

Yang ketiga adalah kerjasama. Hari ini, saya akan katakan pada semuanya dan juga seluruh kader PKS, saya ingin mengatakan hari ini berlaku ayat Allah SWT. Lambung mereka tak bersahabat dengan tempat tidur. Tak ada lagi waktu tidur sejak hari ini, saudara-saudara sekalian. Kita akan memulai hari ini, Insya Allah, sebagai momentum kebangkitan kita semuanya.


Misi utama kita dalam periode permulaan kebangkitan adalah mengubah cobaan dan musibah ini menjadi rahmat dan karunia. Kita bisa memulainya, melakukannya, karena pada permulaan kita mendirikan partai ini, jumlah kita sedikit. Tenaga kita sedikit. orang-orang kita sedikit. Tapi melalui kerja keras, Alhamdulillah, Allah SWT memberikan kesempatan pada partai ini untuk terus berkembang.

Dan itu sebabnya, saya juga percaya bahwa Insya Allah dengan pertolongan Allah SWT dan dengan kebersamaan kita, tak ada satupun kekuatan di negeri ini dan dunia ini yang bisa menghancurkan gerakan ini. Insya Allah.

Ikhwan sekalian, saya tidak ingin kita semua di sini memahami bahwa kita semuanya adalah ingin melawan gerakan pemberantasan korupsi, sama sekali tidak. Itu adalah agenda kita semuanya. Itu agenda Islam dan juga nasional. Tapi yang akan kita lawan adalah penggunaan otoritas dalam pemberantasan korupsi yang bersifat tirani. 

Pemberantasan korupsi adalah agenda kita bersama. Tapi ulama-ulama fikih mengatakan hak dan cara menggunakan adalah dua hal yang berbeda.

Cara menggunakan hak berhubungan langsung dengan hati. Karena itu Rasulullah SAW mengatakan mintalah fatwa ke dalam hatimu. Karena, motif itu yang akan menentukan cara kita menggunakan hak. Dan motif tirani itulah yang akan kita lawan, Insya Allah.

Seperti yang saya katakan tadi, kalau kita ingin memulai perubahan yang hakiki, kita musti memula dari diri kita sendiri. Kita sebagai manusia melakukan banyak kesalahan. Terutama kami. Secara pribadi, saya dan semua pimpinan PKS menyadari pasti melakukan kesalahan.

Dan karena itu juga, saya akan mengumumkan agenda pertama kita yaitu melakukan pertaubatan bagi seluruh pengurus dan kader PKS. Kita akan memulai dari istighfar, kita akan memulai dari taubat. Astaghfirullahaladzim.

Kita pasti sudah melakukan amal. Tapi masih banyak kekurangan dalam amal itu. Dan istighfar ini Insya Allah bukan hanya menghapus dosa-dosa, tetapi juga akan menyempurnakan kerja-kerja kita ke depan.

Ikhwan sekalian, Insya Allah kita setelah kita membenahi diri sendiri, pikiran, hati, perilaku, dan seluruh sistem dalam organisasi ini, kita akan melangkah lebih jauh melakukan pembenahan dan perbaikan pada negara. Karena itu, kita hanya bisa melakukan perbaikan pada skala negara itu kalau Insya Allah kita memulainya dengan cara benar.

Kemarin, kita menyaksikan Presiden kita, Luthfi Hasan Ishaaq, keluar dari ruangan ini dibawa ke tahanan. Dan Insya Allah, dari ruangan ini pula lah, kita akan memulai kerja besar baru untuk membenahi diri kita dan sekaligus membenahi negara kita. Dan saya yakin Insya Allah kita pasti bisa.

Saudara-saudara sekalian, mudah-mudahan Insya Allah, dengan kekuatan yang kita miliki kita akan melampaui hari-hari sulit ini. kita semuanya pasti akan berdoa agar Allah meletakkan berkah di balik cobaan yang menimpa kita ini. Setelah acara ini, kita akan memulai langkah pertama pertaubatan nasional bagi seluruh pimpinan dan kader PKS.

Selanjutnya, karena saya sadar akan melakukan tugas yang sangat besar, saya tidak ingin pelaksanaan tugas ini terganggu hal-hal lain yang bisa membuat tujuan tak tercapai. Oleh karena itu, saya ingin mengumumkan pengunduran diri saya dari jabatan Wakil Ketua DPR RI dan keanggotaan DPR RI. 

Saya sudah memulai dan Insya Allah Antum semuanya berjalan membawa kafilah perubahan di negeri ini, Insya Allah.
Sumber: http://www.islamedia.web.id/2013/02/pidato-lengkap-perdana-presiden-pks.html

Banyak Kejanggalan Tentang Penangkapan Presiden PKS

Deni Saiful: Banyak Kejanggalan Tentang Penangkapan Presiden PKS

Penangkapan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishak sebagai tersangka korupsi daging impor pada Rabu (29/1) mengejutkan jutaan kader PKS.
KPK sudah menetapkan Luthfi sebagai tersangka pada Rabu (30/1) malam. Bersama Luthfi, penyidik menetapkan tiga tersangka lainnya yakni dua direktur PT. Indoguna Utama Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Serta Ahmad Fathanah.
Ahmad Fathanah ditangkap bersama Maharani oleh KPK di Hotel Le Meredien Jakarta, Selasa (29/1) sekitar pukul 20.20 WIB. Dari mereka didapatkan uang senilai Rp 1 miliar yang diduga akan diberikan kepada LHI atau Luthfi Hasan Ishak.

Partai yang selama ini mengusung citra antikorupsi itu pun harus menenangkan kadernya di akar rumput.
Kader PKS dari Dewan Perwakilan Ranting Pasar Minggu Deni Saiful menganalisis bahwa konstruksi dari penangkapan Luthfi kacau balau. “Banyak kejanggalan tentang ini, yang bikin skenario kurang profesional,” tegasnya dalam pesan blackberry, Kamis (31/1).
Saat berita penangkapan muncul, tuturnya, supir menteri pertanian diisukan ikut ditangkap. Akan tetapi, ternyata tidak terbukti.
Selanjutnya, anggota DPR yang ditangkap sempat diberitakan berasal dari komisi IV. Akan tetapi, ternyata yang ditangkap adalah Luthfi Hasan Ishak yang notabene berasal dari komisi I.
Kemudian, dia pun mempertanyakan tuduhan dari KPK bahwa Luthfi dan Menteri Pertanian Siswono mengatur impor daging sapi dengan adanya kasus tersebut.
“Jelas salah alamat karena Mentan tak lagi mengatur impor daging. Impor daging yang mengatur kuotanya Deperindag,” ujarnya.

sumber: http://news.fimadani.com/read/2013/01/31/deni-saiful-banyak-kejanggalan-tentang-penangkapan-presiden-pks/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
www.maratulmutiah.blogspot.com
HAiiiiiii