Minggu, 29 April 2012

Allah Mengajarkan Cinta

Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta

Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana
Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu
Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya

Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja

Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi
Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya
Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia
Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran

Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas
Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah
Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki

Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai
Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi

Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung
Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki

Sumber: Allah Mengajarkan Cinta oleh Eko Jalu Santoso, Cibubur - Pebruari 2005

Untuk Ukhti Tersayang

Dear Ukhti...
apa kabar imanmu hari ini
semoga selalu menapak maju
apa kabar hatimu hari ini
semoga selalu bersih dari debu juga kelabu
apa kabar cintamu hari ini
semoga selalu berpeluh rindu pada Nya...

Ukhti..
sungguh indah hidup setelah menikah
apa yang sebelumnya haram menjadi halal
semua perbuatannya mendapat pahala yang berlimpah di sisiNya
suka duka dilalui berdua
senang sedih ada yang menemani
tawa tangis pun bersama

Ukhti..
menikah adalah setengah dien
dan ia menggenapkan dien menjadi satu
sungguh, menikah seperti melihat dunia lain yang tiada pernah
dikunjungi sebelumnya
apa yang tidak bisa dilihat sebelum menikah kini tidak lagi
seakan membuka mata kanan yang sebelumnya belum pernah dibuka
begitu luas, begitu indah, hingga Rasul pun menyunnahkan suatu
pernikahan ini
"bukan termasuk ummatku, jika ia berkeinginan tidak menikah..."
Ukhti..

menikah adalah keputusan besar dari suatu perjanjian berat
pernah ada yang berkata..
"saat akad diucapkan Arsy tertinggi berguncang karena suatu perjanjian
berat diucapkan, karena itu saat akad terjadi ada tangis disana..tangis
suka, tangis duka..."
Allah menjadi saksi karena Dia Yang Maha Melihat lagi Menatap
dan setiap undangan yang datang akan mendoakan pernikahan ini

Ukhti..yang sedang menanti "terkasih"
nanti-lah dengan sabar
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu
siapkan dirimu, hatimu..
sangat mudah bagiNya memberikan "terkasih" untukmu ataupun tidak
berharap dan mintalah padaNya..
pemilik alam raya dan pencipta "terkasih"mu

Ukhti..yang sedang menjelang akad
berdoa-lah selalu padaNya
penentu segalaNya...
mohon petunjukNya jika "terkasih" adalah yang terbaik untukmu
kemudahan, juga kelancaran dalam peristiwa besar nanti
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu..
siapkan dirimu, hatimu..

Ukhti..yang telah menikah
jagalah nikmatNya yang besar ini
hanya dengan izinNya dirimu dan "terkasih"mu bersatu, tiada yang lain
jadilah penyejuk hati dan pandangannya..
menjadi istri sholehah dambaan..

Ukhti..
bahagiamu adalah bahagiaku
sedihmu juga sedihku
tawamu, tawaku juga
tangismu adalah tangisku
semoga Allah Yang Maha Indah,
memudahkan langkah ini..
memberikan yang terbaik menurutNya
dan menjadikan wanita dan istri juga ibu sholehah


=ukhti..miss U=

Penulis: Nur Najmah (pu_tik@eudoramail.com)

Untuk Ukhti Tersayang

Dear Ukhti...
apa kabar imanmu hari ini
semoga selalu menapak maju
apa kabar hatimu hari ini
semoga selalu bersih dari debu juga kelabu
apa kabar cintamu hari ini
semoga selalu berpeluh rindu pada Nya...

Ukhti..
sungguh indah hidup setelah menikah
apa yang sebelumnya haram menjadi halal
semua perbuatannya mendapat pahala yang berlimpah di sisiNya
suka duka dilalui berdua
senang sedih ada yang menemani
tawa tangis pun bersama

Ukhti..
menikah adalah setengah dien
dan ia menggenapkan dien menjadi satu
sungguh, menikah seperti melihat dunia lain yang tiada pernah
dikunjungi sebelumnya
apa yang tidak bisa dilihat sebelum menikah kini tidak lagi
seakan membuka mata kanan yang sebelumnya belum pernah dibuka
begitu luas, begitu indah, hingga Rasul pun menyunnahkan suatu
pernikahan ini
"bukan termasuk ummatku, jika ia berkeinginan tidak menikah..."
Ukhti..

menikah adalah keputusan besar dari suatu perjanjian berat
pernah ada yang berkata..
"saat akad diucapkan Arsy tertinggi berguncang karena suatu perjanjian
berat diucapkan, karena itu saat akad terjadi ada tangis disana..tangis
suka, tangis duka..."
Allah menjadi saksi karena Dia Yang Maha Melihat lagi Menatap
dan setiap undangan yang datang akan mendoakan pernikahan ini

Ukhti..yang sedang menanti "terkasih"
nanti-lah dengan sabar
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu
siapkan dirimu, hatimu..
sangat mudah bagiNya memberikan "terkasih" untukmu ataupun tidak
berharap dan mintalah padaNya..
pemilik alam raya dan pencipta "terkasih"mu

Ukhti..yang sedang menjelang akad
berdoa-lah selalu padaNya
penentu segalaNya...
mohon petunjukNya jika "terkasih" adalah yang terbaik untukmu
kemudahan, juga kelancaran dalam peristiwa besar nanti
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu..
siapkan dirimu, hatimu..

Ukhti..yang telah menikah
jagalah nikmatNya yang besar ini
hanya dengan izinNya dirimu dan "terkasih"mu bersatu, tiada yang lain
jadilah penyejuk hati dan pandangannya..
menjadi istri sholehah dambaan..

Ukhti..
bahagiamu adalah bahagiaku
sedihmu juga sedihku
tawamu, tawaku juga
tangismu adalah tangisku
semoga Allah Yang Maha Indah,
memudahkan langkah ini..
memberikan yang terbaik menurutNya
dan menjadikan wanita dan istri juga ibu sholehah


=ukhti..miss U=

Penulis: Nur Najmah (pu_tik@eudoramail.com)

Setapak Ukhuwah .... Penulis: LIA

Gelap malam memburu sinar
Menjelajah di tengah hitam
Pupil memuai tersengat suar
Kuhampiri suar cahya menepis kelam
Sekonyong, bagai hadir dalam dunia bingar
Keriangan canda ceria masa kecil terselam

Begitu cerah ceria o senangnya
Bahagia, tergelak, tertawa
Makhluk mungil manis bercanda tanpa beban minda
Alunan suara nyanyian musik gembira
Antara hati kita akrab, berbunga
Oh indahnya dunia!

Betapa kuingin kembali
Masa-masa indah lagi
Meski dunia begitu misteri
Mengapa kudu begitu dan begini
Anak kecil mesti banyak mengkaji
Namun bermain adalah seni

Ternyata, ceria tak selalu cerah
Si kecil nan kini besar gerah
Mendengar dunia penuh kesah
Yang tampak kecil pasti kalah
Di tengah arus api global yang memerah
Manusia hidup, wajib memilah
Kawan kecilku dulu, enggan ikut dan marah
Kumeniti tapak sendiri melemah

Aku kesal
Menyesal
Sendiri, pedih dalam lautan massal
Dahaga akan jejak berasal

Pintu terbuka hangat menyambut
Terjalin rantai hati terkuak dalam senyum-senyum lembut
Lapang hati, dada terangkat beban tak lagi semput
Seronok memahami arti cinta kubersujud
Ya Allah, terangilah jalanku sebelum aku Kau jemput


(begitu sulit memilih-merangkai kata, belajar adalah mencoba!)

Sabtu, 28 April 2012

Titip Rindu Buat Ayah

Titip Rindu untuk Ayah

Seraut wajah penuh gurat. Membuatku selalu teringat larik Ebiet G Ade,

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meskipun nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan
What should I say about him?

Sedari kecil, aku tak terlalu dekat dengannya. Lumrah mungkin, karena seorang anak memang biasanya lebih dekat dengan ibunya. Sosok wanita yang senantiasa hadir di rumah, membimbing anak-anaknya.

Aku tak terlalu dekat dengannya. Sosok itu selalu pergi pagi pulang sore. Setiap beliau tiba, selalu kucari, adakah ia membawa bingkisan bagiku? Dan ibuku senantiasa menyuruhku menyiapkan makan baginya. Sebuah permintaan yang selalu kupenuhi sembari enggan menggelayuti jasad. Sebuah sikap yang selalu kusesali hingga saat ini.

Sosok itupun jarang berbicara. Selalu kulihat ia bekerja dalam diam. Ah, satu sifat yang lewat kuteladani. Ya, ayah adalah sosok yang serba bisa menurutku. Dan jelas dambaan wanita masa kini. Karena beliau tidak pernah segan melakukan pekerjaan wanita, tanpa melalaikan amanahnya sebagai ayah. Bahkan kadang kupikir, di beberapa sisi beliau lebih jago dari ibuku. Beliau bisa menjahit dengan rapi dan sangat teliti. Membuatkan ciput untuk kakak perempuanku, sebagai orang pertama yang memakai kerudung di keluargaku. Memasak dengan sangat bersih dan apik. Membuat sendiri beberapa perkakas dapur dari kayu. Membersihkan halaman dan menggunting rumput. Pernah suatu kali, seorang sales mengira beliau adalah tukang kebun! Jadilah rumahku selamat dari serbuan sales.

Benar, ayah adalah pekerja yang sangat teliti. Kadang aku dan juga kakak-kakakku sering gemas ... "Ayo dong Yah, cepetan dikit! Atau kita aja deh yang ngerjain". Tapi proses yang 'lambat' itulah yang mewujudkan hasil mengesankan.

Mengecat ayunan taman bersama. Pergi ke pasar dengan pakaian lusuh. Beli sepeda, lalu kita kayuh bergantian. Menemaniku ke toko buku. Membelikanku gula-gula harum manis yang besar, karena saat itu aku malu memegangnya. Memboncengku di sepeda 'unta'. Menghadirkan bola basket saat aku memang sedang kepingin-kepinginnya. Mewariskan kepadaku beberapa buku sastra masih dengan ejaan lama. Berkolaborasi dengan ibuku, menjahitkan seprei berenda untuk Idul Fitri.

Satu lagi dari ayahku adalah, beliau tidak pernah mengeluh. Sungguh! Sosok itu memang jarang tersenyum. Beberapa temanku mengaku takut melihat ayahku. Wah, mereka belum tau saja bila isengnya kumat, ayahku bisa meniru sosok ibu via telpon, dan sudah beberapa teman yang tertipu!

Perpaduan sinergis jarang tersenyum dengan tiada keluhan sedikit pun dari lisannya. Bahkan saat beliau sakit dan harus dirawat di rumah sakit -pertama dan hanya sekali dalam seumur hidupnya-, hingga sosok tegar itu menemui Izrail di sana. Akibat sakit yang menyerang hatinya. Akibat akumulasi zat-zat toksik ketika dulu beliau bekerja di pabrik belasan tahun lamanya. Sedikitpun tak pernah kudengar keluhan keluar dari lisannya. Padahal sering beliau tidak melalui malam dengan mata terpejam, karena sakit memerih di hatinya. Bahkan beliau menolak keinginanku untuk menemaninya di rumah sakit hanya karena khawatir mengganggu sekolahku.

Satu ketika seorang sahabat bercerita kepada saya, kakunya ia membangun komunikasi dengan ayahnya. Aku hanya bisa terdiam miris. Menyembunyikan basah di mataku. Duhai sahabat, segeralah bangun komunikasi dengannya. Sebelum maut mewujudkan jarak antaranya.

Mengenang ayahku, selalu kuingat tanggal itu, 31 Agustus 1995. Paska kepulangannya dari Baitullah. Ternyata beliau pun harus berpulang pada Dzat yang selalu kita nantikan pertemuan dengan-Nya. Kamis mendung mendesak awan. Tubuhnya telah terbalut kain putih. Menyisakan seraut wajah bergurat. Tatkala wajahnya dipalingkan menghadap kanan. Dan gundukan tanah merah basah menindihnya, menghalangi kami sedikit demi sedikit ... menjarakkan kami kian jauh ...

Rabbi,
Lapangkanlah kuburnya.
Terangilah ia dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar.
Datangkanlah sosok tampan di hadapannya, sebagai wujud amal kebaikan beliau selama ini.
Kutitipkan ia pada-Mu Ya Allah ...

Rabbi,
Rahmatilah hamba sebagai anak shaleh, agar mampu mendoakan kedua orang tua hamba.
Sampaikan kepadanya, larik yang belum sempat kuverbalkan di hadapannya, bahwa Aku mencintainya.

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangatmu tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia
Rindu Ayah. Sungguh.

Dian Rahmarinadhe_afk@yahoo.com


eramuslim

Sahabat


Sahabatku adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan
Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan
Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian
Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya
Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran
Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian
Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan
Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya



By:PujanggA

Cermin


Di depan cermin kuberkaca
kulihat sesosok tubuh berdiri tanpa suara
matanya memandang hina
menatapku penuh cela
senyum tipis di bibirnya hampir sirna
berhias seribu cerca
Terbersit sebuah rasa di hati
tentang kekufuran diri
tentang syukurku yang telah pergi
Di depan cermin kuberkaca
kulihat sesosok tubuh berdiri tanpa suara
matanya memandang penuh puja
menatapku penuh makna
senyum tipis di bibirnyaseakan berkata
kau sangat sempurna
Terbersit sebuah rasa di hati
tentang kesombongan yang singgah di dalam diri
tentang keangkuhan tanpa kesadaran nurani

By: Pujangga

Kamis, 12 April 2012

Mba Novi udah Jd Umi ^_^

Tadi aq jempet tanteq, aku juga baru tw kalo ternyata mba novi udah melahirkan tadi malem, emang waktu aq tahsin tadi maelm bada magrib, mba Novi udah ngerasa sakit perut gitu, jd aku tahsinya ama Bu Ida, Eh siangnya aku denger kabar klo hari ini ada seorang bayi laki-laki yg mungil n' lucu turun ke dunia^_^,,, belum tau namanya??? belum ngeliat n" belum tanya-tanya.. Waktu di perjalanan tanteq bilang klo lagi hamil itu harus lebih rajin sholat malem n' berdoa, biar di perlancar gitu... pastilah degdegan....terus, g' boleh durhaka ma Umi Abi, tar bisa dipersulit.... serem banget dech...Ya Allah semoga kelak klo aku yg melahirkan juga di permudah dan diperlancar... terus g' sakit...he...he.. maunya.. tapi mana ada melahirkan g' sakit.. pasti sakit >_<Aminnnn
Bwt Mba Novi Barokaullah ya Mba, Selamat Mba udah jadi ibu, bakalan di panggil umi neh...^_^
terus bwt dedenya...??? g' tau namanya... semoga menjadi anak yang sholeh ya..^_^Aminnn

Senin, 02 April 2012

DAN, GARUDA ITU LAHIR DENGAN GELAR KEADILAN


Dua puluh pemuda-pemudi,
Satu panggung megah,
Ribuan orang penonton.
Bagaimana rasanya, menjadi salah satu dari dua puluh orang pemuda-pemudi yang berdiri di atas panggung megah Mukernas PKS 2012, dengan lampu sorot menyala terang dan ribuan pasang mata memandang, mengucap lantang deklarasi berdirinya sebuah wadah komunikasi level nasional, bernama Garuda Keadilan.
Gemetar.
               
Siang itu, tanggal 28 Maret 2012, kami, Rombongan Garuda Keadilan, tiba di bandar udara Polonia Medan. Rombongan kami yang berangkat bersama dari bandara Soekarno Hatta terdiri dari 17 orang. 8 ikhwan dan 9 akhwat. Rombongan ikhwan terdiri dari, Muhammad Ja'far (Jakarta), Muhammad Yusuf Abdul Karim (Tangerang), , Usaid Fathurrahman (Jakarta), Muhammad Zia Ulhaq (Jogjakarta), Mushab Abdurrahman Rabbani (Bekasi), Urwatul Wutsqo (Jakarta), dan Muhammad Ahdiar Syaifan (wartawan dari Bekasi). Kemudian, rombongan akhwat terdiri dari, Anisa Muthi'ah (Jakarta), Fathimah (Jakarta), Nadiya Fikriyah Muasyiroh (Jakarta), Zaskia Aulia Fadillah (Cirebon), Is Is Izzatul Mu'minah (Jakarta), Fitriyani Jauhari (Purwakarta), Fitya Muharrikah Fillah (Tangerang), Dieny Izzaty (Jakarta), dan Siti Azizah Nur Jannah (Bandung)  . Kami dipandu oleh Pak Tatang dan Bu April, juga Pak Jadmiko dari Generasi Muda & Profesi (GM-PRO) DPP PKS. Ibu-ibu kami, Bu Wirdayanti dan Bu Ani dari Bidpuan DPP PKS juga setia mendampingi kami selama di Medan.
 Saat itu, Medan dalam kondisi yang tidak begitu baik. Banyak jalan yang diblokade, polisi dan tentara berjaga dimana-mana. Memang, event Mukernas PKS tahun ini bersamaan dengan momentum panasnya aksi massa menolak kenaikan harga BBM yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 1 April 2012.

 Situasi panas itu tak urung membuat kami agak khawatir. Namun guide kami dengan setia menenangkan dan membantu mendinginkan suasana hati kami semua. Bahkan untuk mencairkan suasana, kami disempatkan oleh guide selama beberapa menit mengunjungi Istana Maimun, di tengah perjalanan kami menuju hotel.
             
             Kami tidak sempat berlama-lama di bangunan bersejarah kota Medan itu, karena kami tahu, ada hal yang jauh lebih penting untuk dipersiapkan nanti malam, yakni deklarasi Garuda Keadilan dalam malam penutupan Mukernas PKS 2012. Hanya beberapa menit setelah check-in di hotel, kami langsung berkumpul untuk membahas proses seremonial deklarasi. Didampingi oleh mas Jadmiko, kami semua membahas detail acara, dresscode, logo, prosesi seremonial, bumper video, teks deklarasi,  bahkan revisi lirik pada jingle Garuda Keadilan. Kami ingin, deklarasi kami stunning, berkesan, tidak dianggap angin lalu.
                Siang itu, di kamar hotel, semua membagi tugas. Bumper video, dihandle langsung oleh sang ketua Garuda Keadilan yang sudah tiba lebih dulu di Medan, Syafiq Fadlu Rahman (Jakarta) dan logo dikerjakan oleh Zia. Ikhwan dan akhwat lain membahas detail acara, sementara itu lirik jingle disempurnakan oleh Usaid.  Semua bekerja dengan serius, namun tetap diselingi canda agar tidak terlalu tegang.
               Pembahasan tidak berlangsung lama, karena mas Jadmiko memberi tahu bahwa kami harus segera bersiap untuk silaturahim sekaligus makan malam bersama di rumah dinas Gubernur Sumatera Utara, Bpk. Gatot Pujo Nugroho. Semua tertegun dan gelisah, karena persiapan kami saat itu belum selesai dan sudah tidak ada waktu lagi untuk persiapan setelahnya. Karena seusai dari rumah dinas Pak Gatot, kami langsung menuju ke hotel Santika, tempat utama Penutupan Mukernas berlangsung. Lelah perjalanan belum hilang, dan kami belum sempat makan siang.
              Syafiq agak panik menyelesaikan video, Zia bingung karena harus merubah konsep, karena dikritik logonya mirip ‘garuda nyium ketiak’. Belum ada satupun yang hafal teks deklarasi dengan baik. Begitupun dengan jingle-nya.
             Akhirnya, dengan sedikit terpaksa, kami berangkat menuju kediaman Bpk. Gatot, yang tidak begitu jauh dari hotel tempat kami menginap. Dan ternyata disana, tidak hanya kami yang diundang. Anak-anak kader terpilih dari Sumatera Utara pun dikumpulkan disana. Kami bertemu dan berkenalan satu sama lain, dan setelah itu Pak Gatot memberikan taushiyah tentang pemuda dan visinya untuk Indonesia.
Beliau mengutip salah satu perkataan shahabat ‘Ali Radhiyallahu ‘Anhu, “Laysal fataa man yaquulu hadza abi. Walaakinnal fataa man yaquulu haa ada dzaa! Bukanlah seorang pemuda, yang berkata ‘Saya anak pengurus DPP! Saya anak pengurus DPW!’ tapi seorang pemuda, ialah yang berani berkata, ‘inilah aku!’ dengan segala prestasi dan potensinya. Kalian memang anak kader. Tapi bukan itu poinnya! Kalian adalah pewaris dakwah orang tua kalian, yang berdiri di atas kaki kalian sendiri!”
Subhanallah.
Acara selesai maghrib itu, dengan perasaan lega sekaligus khawatir. Karena setelah itu kami harus segera menuju hotel tempat Penutupan Mukernas diadakan untuk deklarasi Garuda Keadilan, sementara kami belum siap sama sekali. Akhirnya, kami memutuskan untuk mengadakan gladi resik di lobby hotel. Di tengah-tengah hilir mudik peserta Mukernas, kami melakukan gladi resik. Pak Jadmiko yang berperan sebagai instruktur, berkali-kali meneriaki kami untuk mengulang dan mengulang prosesi gladi resik, karena kami berkali-kali melakukan kesalahan, dan memang waktunya sangat mepet.
Semua tegang, dan menjadi semakin tegang ketika gladi resik dipindah, dari lobby hotel langsung ke panggung utama. Saat itu sudah ada beberapa peserta yang hadir. Gladi resik di panggung utama, masih belum juga sempurna. Alhamdulillah, kami diberi waktu break ketika acara dimulai. Kami pun keluar menuju samping hotel yang relatif sepi, untuk melanjutkan persiapan.
Di sana, kami terus menyempurnakan bagian yang masih belum sempurna. Menit demi menit, jam demi jam. Saat istirahat sejenak pun, kami tak bisa tenang. Nasi box yang seharusnya terasa nikmat karena perut kami sudah protes minta diisi sejak tadi, terasa getir di mulut.
“Garuda keadilan, 5 menit lagi!” pengumuman dari petugas stage membuat jantung kami seakan berhenti berdegup. Bismillah, lirih, kami berdo’a bersama untuk kesuksesan deklarasi ini. Kami berkumpul menata posisi di backstage, bersiap tampil. Semua tegang.
Dan akhirnya, saat kami tampil pun tiba.
Video bumper ditampilkan, dan disambut applause meriah oleh hadirin. Nice opening, batin kami. Awal yang baik itu separuh kesuksesan.  Lalu, dari panggung, muncul Ust. Taufiq Ridho, membacakan puisi berjudul ‘Harapan Untuk Pemuda’, karya Muhammad Iqbal, yang diterjemahkan bebas oleh M. Natsir.
Seiring lantang puisi dibacakan, kami muncul satu persatu dari masing-masing sisi panggung. Sampai akhirnya semua berdiri di atas panggung. Ditambah dengan dua Hasan dari Pontianak dan Pekanbaru, juga  Atikah dari Medan, jumlah kami menjadi dua puluh orang. Kami membentuk formasi sebelas orang ikhwan di tengah, diapit berjarak oleh sembilan akhwat di sisi kanan-kirinya. Puisi terus dibacakan, membuat suasana hening. Hadirin terhanyut oleh bait demi bait yang dibawakan sepenuh hati oleh Ust. Taufiq Ridho. Di panggung, dada kami bergemuruh demi menunggu detik-detik deklarasi.
Sesaat setelah puisi usai, saudara kami dari Bekasi, Mush’ab, berteriak lantang, “Deklarasi!” Kami pun mengucap lantang bersamaan,
Kami, Garuda Keadilan berikrar
Menjadi Pewaris Dakwah, dan Penerus Perjuangan.
Menjadi Generasi Rabbani, dan Pelopor Kontribusi.
Menggenggam Ukhuwah, Persaudaraan, atas dasar Keimanan.
Hening sesaat, Mus’hab kembali berucap, kali ini dengan intonasi lebih rendah dan syahdu.
Medan, 28 Maret 2012.
Kami, Garuda Keadilan
Seketika itu juga, Usaid langsung menyanyikan bait pertama Mars PKS, yang diikuti oleh kami semua, pada bait kedua. Sontak hadirin terkesima.
Kita berhimpun dalam barisan,
Lantangkan suara hati nurani,
Agar Negeri Ini berkeadilan,
Indonesia maju bukan hanya mimpi.
Saat memasuki bagian refrain, tanpa pemberitahuan, tiba-tiba seluruh hadirin pada jajaran kursi bagian depan, termasuk diantaranya beliau Ust. Luthfi Hasan Ishaq, Ust. Tifatul Sembiring, dan Ust. Anis Matta berdiri, yang diikuti oleh seluruh hadirin di belakang.
Partai Keadilan Sejahtera
Maju terus tanpa kenal lelah
Partai Keadilan Sejahtera
Maju terus tanpa kenal lelah
Kami terus bernyanyi dalam keterkejutan kami melihat reaksi penonton. Bulu kuduk kami merinding.
Tegakkan tinggi, panji Allah,
Yaa Rabbi, mereka ikut bernyanyi bersama..
Bangun Indonesia Penuh berkah...
Suara kami sudah kalah dari suara seluruh hadirin yang bernyanyi bersama. Tanpa musik, tanpa pengiring. Hanya suara. lantang dan penuh khidmat. Kami terus bernyanyi lantang hingga usai, diiringi teriakan takbir dan standing applause dari seluruh hadirin. Rasanya sungguh tidak terbayangkan.
Lalu setelah itu, kami menyanyikan Jingle Garuda Keadilan, yang diiringi oleh gitar dari Ahdiar. Ini adalah weak point, karena kecuali sang vokalis, Usaid, tidak ada satupun dari kami yang hafal keseluruhan jingle. Namun hal itu tidak begitu berarti dibandingkan dengan applause meriah dari hadirin, dan acara seremonial pemakaian jaket oleh Ust. Luthfi Hasan Ishaaq selaku presiden PKS, kepada saudara kita Syafiq.
Dan kami pun satu persatu turun dari panggung, dengan perasaan yang sangat lega dan puas. Garuda Keadilan telah lahir. Disaksikan oleh ikhwah dari seluruh Indonesia, menanti gebrakan dan kepak sayapnya. Dari sini, pekerjaan besar akan dimulai.
Acara berlangsung dengan meriah, hingga selesai. Pada bagian akhir, saat konser Shoutul Harokah berlangsung, kawan-kawan ikhwan berkesempatan menggebrak panggung sambil membawa bendera merah putih dan bendera PKS. Dan tidak hanya kami, anak-anak kader dakwah yang masih kecil pun berkesempatan naik panggung. Suasana berlangsung meriah, bahkan teriakan “Lagi, lagi!” terdengar disana-sini setiap kali Shoutul Harokah selesai menyanyikan lagu. Hadirin banyak yang maju untuk mengabadikan dengan kamera dan ponselnya, serta ikut melompat-lompat.
Kemeriahan Mukernas 2012 malam itu, ditutup dengan foto-foto bersama. Panitia, para petinggi PKS, dan semua yang hadir berfoto bersama. Panggung yang tadinya terang benderang, berangsur remang dan gelap, seiring kembalinya tamu-tamu ke hotel masing-masing.
Hari kedua, pada awalnya kami ingin ke danau Toba. Namun akhirnya dibatalkan karena ternyata waktu yang diperlukan untuk pulang-pergi ke sana adalah sekitar 12 jam, sementara kami harus boarding jam 5 sore. Kami mengobati kekecewaan dengan wisata kuliner duren, berkunjung ke Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, dan belanja singkat di Bazaar Mukernas.
Tak lama kemudian, kami terbang kembali ke Jakarta, dan sampai di Jakarta sekitar jam 9 malam. Sebelum berpisah, kami menyempatkan diri untuk konsolidasi tentang agenda ke depan. Setelah itu, kami saling berpamitan, untuk pulang ke daerah masing-masing.
Deklarasi kemarin, bukanlah akhir. Deklarasi kemarin adalah sebuah titik awal untuk perjalanan Garuda Keadilan yang panjang dan penuh rintangan. Kerja-kerja besar, orang-orang yang istiqomah, dan manuver-manuver cerdas, amat diperlukan mulai saat ini hingga ke depannya.
Kami, Garuda Keadilan, memanggil seluruh putra-putri kader dari seluruh Indonesia. Izinkan kami membawa berita gembira ini, dan berbagi semangat kepada kalian semua. Kita adalah putra-putri dari orang-orang yang menjadi generasi awal perjuangan dakwah ini. Kita ditarbiyyah sejak kecil hingga saat ini, dengan satu harapan; agar kita dapat meneruskan tongkat estafet perjuangan mereka.
Maka, jadilah kalian semua para pemuda-pemudi perindu surga, pewaris dakwah dan penerus perjuangan. Sambutlah seruan ini, dan bergeraklah! Allah bersama kita!
Allahu Akbar!
31 Maret 2012
Zia Ul-Haq
 
 Sumber :http://gerakanmudakeadilan.blogspot.com/


Subhanallah meskipun muti g' jd hadir disana tapi semangat kalian melalui seklumit cerita diatas.. memberikan energi yg luar biasa... Allahhu Akbar..!!Ya Allah pengen ketemu mereka....Ya Allah jd kangen Umi Abi...baiklah... minggu depan aq hrs pulang... Bontang..I'm coming...^_^

Barokalloh...

Alhamdulillah mubes sudah selesai... barokallohatas terpilihnya antuna sekalian di kepengurusan PH Mushola Al-Hijrah 2012-2013,semoga diberikan punggung yg kuat untuk bisa memikul amanah yg baru, tetap sholid ya konco..^_^ warnai banggris untuk bisa mengenal Allah dengan baik...please ajari Aq juga...
Ketum : Nurhadi PKn'10
SEKUM : Sofyan Agus PKN'11
WASEKUM : Dian Eva BK'10
KPSDM : Arbain Johan BK'10
KoMusDep KPSDM : Marhani BK'10
SMI : Iman S
KoMusDep SMI : Patimah alias gekay..^_^ P.Eko'09
DUD : Musrandy PKN'11
KoMusDep DUD : laila Hikmatul khotimah P.Eko.10
Kemuslimahan : Annisa Firiani P.Eko.09
Bendahara : Juwarti  PGSD 09

Semangat Semua....^_^... jadikan MAH lebih baik Yoooooo......

Terima Kasih,Syukron,Thanks,Arigato,...de-el-el..

Dua hari lagi Mubes... Alhamdulillah LPJ udah kelar di kerjain...g' kerasa ya Allah dua hari lagi bakalan lepas dengan amanah di Mushola Alhijrah,,T_T...maafin muti g'bs ikut syuro wada coz ada mata kuliah penting yg g bs ditinggalin...
Special To Allah... yg sudah memberikanku amanah ini jadi bs bikin aku ngumpul dengan org-orang yg luar biasa, terus bwt baginda nabi Muhammad yg menjadi inspirasi dalam perjuangan ini, bwt Umi, abi yg selalu mendukung..
N' bwt.............:
  1. bwt Anggota DUD..yg sampai saat ini telah setia,Ila,Naning,Yuli,Sagira,Puji,Nurul,Mba Wi,Mey..Syukron atas bantuan dan kerjasama kalian semua DUD tanpa kalian semua g'bakan bs jalan...afwan klo selama ane jd kiadah sering ngersa g' jelas... 
  2.  Mba Bety Vitriana yg sudah jadi kadep kemuslimahan yg Luar Biasa... Syukron mba atas semuanya,n' maafin muti klo di syuro sering gaje
  3. .Bwt Patimah alias gekay,(bendahara Umum) makasih ya gek Subhanullah perjuangan U luar biasa... n' sorry juga klo ngerecokin 
  4. Annisa Fitriani..(Wakil sekretaris) Makasih Nis,,,, Nis,, siap-siap gantikan mba bety ya... Afwan klo sering bwt kesel
  5. Mba Aita (koMusDep KPSDM )...mba Aiiiiiiiiiiiiiiiiiii...mba Aita banyak nginpirasi aq mba... syuron n' maaf ya mba
  6. Mba Nurul Fatmawai (KoMusDep SMI )..mba Nurul tetap semangat...kita berjuang bersama ya mba... Afwan klo sering bwt salah
  7. Jumardi (keTum)
  8. Arbain Johan (Sekretaris)
  9. Ali Ibnu Saleh (Kadep KPSDM)
  10. Taufik...Aduh aq lupa nama lengkapnya..
  11. Untuk no 7 - no10 syukron.. n' afwan klo bikin recok 
Muti pasti g' bakal bs ngelupain kebersamaan yg kurang lebih setaon ini.....Tetap Semangat... berjuang di jalan ini.. larahata li duat badal mamat.... Allahu Akbar...!!!!
    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
    www.maratulmutiah.blogspot.com
    HAiiiiiii