Sabtu, 26 Januari 2013

Surat Cinta Untuk Ira



Bismillahirohmanirohim...(dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang)
Asslamualikum..wr...wr...
Senang rasanya Ibu ditakdirkan oleh Allah bisa bertemu dengan gadis yang saat ini mulai mekar sepertimu de’^_^,, semoga keberkahan Allah selalu tercurah kepadamu.,,semoga keimanan selalu menerangi hati dan hari-harimu, dan semoga suatu hari kelak kau menjadi apa yang selama ini kau cita-citakan..
Ira gadis cantik yang sholelah, Ibu memang tidak pernah mengalami apa yang kau rasakan de’ betapa beratnya menjalani hidup dengan takdir ayah dan ibu yang disaat kita masih membutuhkan kasih sayang mereka secara bersama, namun kenyataannya harus mendapatkan salah satunya saja...tapi begitulah hidup ini, itulah warnanya..., ia akan memiliki sebuah warna yang sangat indah jika Ira memandang semua yang terjadi di kehidupan Ira dapat menjadikan Ira tumbuh menjadi gadis yang tangguh dibandingkan dengan anak”mami”..,menjadikan Ira menjadi lebih dewasa dan menjadi contoh yang terlihat tegar didepan semuanya. Ada sebuah kutipan kata-kata bijaksana , “ ketika aku meminta sebuah bunga yang cantik, Allah memberiku katus berduri tajam, ketika Aku meminta sebuah binatang yang lucu, Allah memberiku sebuah Ulat berbulu,,, Allah selalu memberi apa yg kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan..Ibu sangat yakin ketika Ira masih dalam perut Ibunda pasti Ira tidak memesan kepada Allah untuk dilahirkan di sebuah keluarga yang kaya, terkenal, yang selamanya akan hidup berdampingan, damai dan tentram..., tapi Allah memilih seorang Ira tidakdirkan lahir dari seorang ayah dan Ibu yang akhirnya harus berpisah... Allah memilih Ira karena  Allah yakin sayang.. kalau Ira akan sanggup mejalani apa yang telah Allah takdirkan untuk Ira, jadi bukan Allah tidak sayang dengan Ira...,,
Ini Adalah salah satu catatan dari seorang yang juga memiliki takdir hidup yang sama dengan Ira....catatan ini hanya sebagian kecil dari catatan –catatan yang ibu temukan dari orang-orang yang memiliki kesamaan nasib sepertimu sayang..
Ku sadari, bukan hal mudah menjalani peran sebagai anak korban broken home. Hingga kemudian, saat kaki ini mulai terasa lelah menapak alur skenario hidup, dalam pemberhentianku di antara terik untuk sejenak mengusap peluh, aku belajar menatap titah hidupku dari perspektif lain, pada sudut pandang yang nampak terang, tanpa bayang kabut yang menghijabi kebeningan hati.
Meskipun,
Broken home menjadikan aku pincang tanpa seorang ayah, buta dan tuli tanpa kesempurnaan cinta seorang ibu.
Tapi…
Broken home mengajariku, tentang bagaimana aku harus memanage konsep ikhlas dalam penerimaan terhadap titahNya. Menerima kehilangan sebagai bentuk proses penempaanku untuk belajar mandiri menghadapi dinamika hidup, tidak terlalu bergantung pada sosok seorang ayah. Broken home menuntunku untuk semakin mendekat dengan ruang kesabaran dan membuka kesadaranku bahwa keluh tidaklah mampu meringankan beban yang menindih pundak. Hanya dengan mendekat, bercakap dan memohon pada-Nya kedamaian hati itu aku dapat.
Broken home… menjadi penyemangat dalam kesungguhanku menggapai mimpi, terus menanamkan sugesti bahwa kesuksesan tak kan mampu aku genggam tanpa kesungguhan dan tak pernah membiarkan kesemangatan ini meredup, terus menyala dalam pengharapan akan masa depan yang lebih baik.
Broken home menjadi cambuk pelecut, atas pemetaan masa depanku tentang bagaimana aku harus mulai mempersiapkan diri agar kelak keluargaku tak terurai seperti kedua orang tuaku. Menuntunku untuk senantiasa berbenah menjadi manusia berkualitas agar kelak menjadi seorang ibu shalihah yang mampu mendidik anak-anakku dengan cinta dan berjalan seiring dengan suami membentuk keluarga harmonis yang dekat dengan Rabbnya.
Broken home memproteksi hatiku, mematikan rasa agar senantiasa terjaga kesuciannya, tak tersentuh oleh sosok yang tak semestinya dan menanggalkan pengharapan dalam penantian yang keliru. Karena hanya Allah, Allah sang pemilik hati. Dia yang akan menentukan pada siapa esok hati ini akan tertaut membentuk ikatan suci.
Menjadi anak korban broken home karena Allah mencintaiku lebih dari yang lain, Allah menginginkan aku tumbuh menjadi individu tangguh yang senantiasa dekat denganNya.
Menjadi anak korban broken home? Kenapa harus menangis (lagi)??!
Jadilah sosok pribadi yang kuat, berubahlah untuk maju, Tebarkanlah benih cinta,kasih sayang dan kebaikan,hindari apa yg harus kita hindari,lakukan apa yg seharusnya kita lakukan dan lihat rasakan apa yg terjadi setelah itu, Dan setelah itu serahkan semuanya kepada Allah s.w.t
Sangat besar harapan Ibu, Ira bisa memiliki sebuah pemikiran yang sama seperti dari sebuah catatan seseorang yang barusan kau baca sayang..
Ira yang Lembut hatinya, Seorang gadis yang nantinya akan menjadi seorang Ibu... jadikan pengalaman hidup yang engkau dapatkan ini menjadikan dirimu menjadi sesosok Ibu yang tidak akan mengulangi apa yang Engkau pernah rasakan sekarang, berusahalah sekuat tenaga untuk mempertahankan keutuhan rumah tanggamu kelak de’ Doa Ibu selalu ada untuk mu sayang...^_^
De’ Ibu Menghadihkanmu sebuah Al-Quran ini untuk menjadi temanmu sayang, karena kau akan mengdapatkan ketenagan dan ketentraman hati jika membacanya, jika sekarang Ira belum bisa membaca Al-Quran.., Bacalah Artinya saja dulu, sambil belajar membaca huruf Hijaiah...Ira sholehah, jangan jadikan apa yang telah Allah takdirkan untuk hidupmu menjadikan engkau harus melampiaskannya dengan melakukan hal-hal yang tidak baik ya Sayang...pandai –pandailah dalam beteman dan bergaul, jagalah ucapan dan tingkahlaku... Ibu merharap sekali, suatu hari nanti ketika ibu ditakdirkan bertemu dengan Ira, Ibu melihat Ira mengunakan Jilbab dan menjadi seorang gadis yang lebih sholehah dari sekarang..... Amiinn...jika ada yang Ira ingin tanyakan dan keluhkan Ibu dengan tangan terbuka siap mendengarkan apa yang Ira rasakan dan ceritakan
Selamat menjadi Ira yang lebih Baik Sayang....
Wassalamualikum..wr..wb...
                                                                                   Samarinda, 15 November 2012 ,,21: 50
Mar'atul Muti'ah,sebuah memori tentang PPL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
www.maratulmutiah.blogspot.com
HAiiiiiii